Jumat, 13 Februari 2009

Skenario Assessmen Masa Depan dan Sekarang

Dua puluh tahun yang lalu, sebuah kelas mungkin sudah melaksanakan satu dari tiga scenario assessmen: siswa melakukan sebuah tes tertulis, siswa membuang presentasi oral, atau guru memberikan sebuah quiz dengan membuat pertanyaan langsung, sementara siswa memberikan responnya di atas kertas. Seorang guru mungkin mengajar sebuah toik, mengassess siswa dengan menggunakan salah satu strategi di atas, mencatat nilai, selanjutnya memberikan unit baru pada pelajaran berikutnya.
Kelas pada masa kini menggambarkan sebuah scenario assessmen yang sangat berbeda. Tes dan quiz masih tetap ada tetapi bukan satu-satunya metoda untuk mengassess belajar siswa. Bahkan, sebuah variasi dari strategi assessmen pada sebuah unit pembelajaran meliputi:
  • Guru dan siswa memberi dan menerima feedback dalam bentuk konferensi antara sesama murid dan guru.
  • Ceklis dan rubric membantu siswa memahampi ekspektasi dan memanej perkembangan belajarnya.
  • Assessmen diri mendukung mengembangkan metakognisi dan refleksi dalam belajar.
  • Rubric mendefinisikan kualitas tentang produk dan performa yang diassess oleh teman sejawat dan guru.

Tujuan dari Assessmen
Tujuan utama dari assessmen kelas saat ini adalah untuk meningkatkan proses belajar dan memperbaiki proses pembelajaran (instruksional). Assessmen bukan hanya sebuah peristiwa yang terpisah tetapi merupakan suatu proses yang berkelanjutan melalui sebuah pembelajaran berbasis proyek. Assessmen yang berkelanjutan merupakan jantung dari pembelajaran berbasis proyek dan memberikan sebuah pemahaman untuk siswa tentang apa yang mereka ketahui dengan berbagai cara. Assessemen menjadi sebuah alat untuk peningkatan daripada sebuah tes kecerdasan atau pengumpulan fakta-fakta. Dengan assessmen yang ditanamkan melalui sebuah unit pembelajaran, guru belajar lebih tentang kebutuhan siswa mereka dan dapat menyesuaikan instruksinya untuk meningkatkan prestasi siswa.
Untuk mendapatkan keuntungan dari strategi-strategi ini, assessmen harus mentargetkan tujuan-tujuan informasi yang spesifik, seperti:

  • Bagaimana siswa berkembang melalui tujuan-tujuan pembelajaranya
  • Kecakapan berpikir mana yang siswa gunakan
  • Apakah siswa sedang meningkatkan manajemen diri dan menggunakan refleksi untuk meningkatkan belajar mereka
  • Sebaik apakah siswa sedang mengintegrasikan dan mengaplikasikan informasi baru
  • Apa yang memotivasi siswa
  • Keefektivan intervensi khusus
  • Apakah strategi pengajaran perlu modifikasi

Dengan assessmen yang berpusat pada siswa, siswa memiliki banyak keterlibatan dalam semua proses assessmen dan membutuhkan kesempatan untuk belajar dan berlatih:



  • Mengkreasi rencana proyek, ceklis dan rubric

  • Menggunakan refleksi untuk membantu mereka berpikir dan assessmen diri pembelajaran mereka

  • Menyusun tujuan, mendefinisikan tugas-tugas, memprediksi apa yang akan dipelajari

  • Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang mereka miliki dalam proses belajar dan memikirkan strategi yang akan mereka gunakan untuk melakukan peningkatan

  • Memberikan dan menerima feedback atau masukan dari teman.

Keterlibatan dalam assessmen dalam tingkatan ini mengembangkan perasaan mengontrol diri melalui belajar dan siswa menemukan untuk melihat diri mereka sebagai siswa yang berhasil dan memiliki kemampuan.
Untuk membantu siswa berhasi, siapakan siswa dengan hal-hal berikut:

  • Diberikan criteria yang jelas
  • Kesempatan untuk memonitor perkembangan mereka sendiri
  • Metoda untuk memberikan masukan membangun kepada teman-temannya dan mengumpulkan masukan dari sesame teman untuk meningkatkan pekerjaannya
  • Waktu untuk melakukan refleksi dan meningkatkan dalam proses dan produk mereka
  • Mendukung dalam menyusun tujuan baru bagi proses pembelajaran berikutnya.

Tujuan Assessmen Didefinisikan kembali
Situasi kelas tradisional memberikan alat-alat assessmen yang terbatas, misalnya menggunakan tes tertulis dan tes oral. Metoda-metoda ini cepat dan mudah, tetapi tes ini memberikan informasi yang relative terbatas tentang perkembangan siswa dan efektivitas pada pembelajaran. Tipe-tipe assessmen yang berkelanjutan dan lebih luas memberikan informasi bermakna lebih. Khususnya, penggunaan alat untuk:

  • Mengukur pengetahuan awal siswa (Gauge students’ prior knowledge )
  • Mendefinisikan dan mengkomunikasikan tujuan pembelajaran pada siswa dengan jelas.
  • Memberikan masukan diagnostic untuk guru dan siswa
  • Mengassess dan meningkan keefektifan mengajar
  • Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa
  • Meningkatkan kesadaran siswa tentang perkembangan belajarnya
  • Melibatkan siswa dalam self-assessmen dan komunikasi tentang perkembangan belajar

Proyek yang baik didisain dengan akhir yang jelas. Artinya mulai dengan tujuan, menentukan apa yang dibutuhkan siswa untuk diketahui, dan mendefinisikan bagaimana mengassess pemahaman mereka. Semua ini dibuat sebelum kegiatan dikembangkan. Assessmen untuk unit berbasis proyek harus direncanakan untuk:

  • Menggunakan berbagai jenis metode assessmen
  • Menggabungkan assessmen melalui siklus pembelajaran
  • Mengassess tujuan-tujuan penting dari unit pembelajaran
  • Melibatkan siswa dalam proses assessmen
  • Menggabungkan Assessmen melalui Proses Pembelajaran (instructional)

Sebelum proyek dimulai, gunakan data assessmen untuk menentukan titik awal dengan cara menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Pengetahuan apa yang perlu dilaporkan?
  • Bentuk kegiatan apa yang diperlukan?
  • Bagaimana siswa akan dikelompokkan untuk pembelajaran kolaboratif?

Selama proyek berlangsung, gunakan assessmen dengan siswa untuk:

  • Sharing tujuan pembelajaran dan criteria
  • Menyiapkan kesempatan untuk mengetahui tujuan diri untuk siswa ketika menyusun tujuan, membuat rencana dan refleksi tentang belajar
  • Memonitor perkembangan melalui tujuan
  • Memonitor pembelajran dan pemahaman
  • Mengembangkan masukan dari sesama siswa
  • Mengontrol, apabila pengetahuan sedang diaplikasikan dalam situasi baru.

Setelah proyek, gunakan assessmen dengan siswa untuk:

  • Mengidentifikasi area untuk belajar lebih jauh
  • Merencanakan kesempatan belajar untuk yang akan dating
  • Menyusun tujuan-tujuan baru.

Diterjemahkan dari:
http://educate.intel.com/en/ProjectDesign/Design/PlanningProjects/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar